Selasa, 08 Juli 2014

Cerpen ppt (para pencari ta jil) ta jil gratis untuk fatimah



Ta jil Gratis Untuk Fatimah

Oleh Desliana

Bulan yang penuh keberkahan hadir lagi,merasa gembira masih di pertemukan lagi dengannya. Kegembiraan itu semakin lengkap karena penambahan ujian akhir semester serta pesta demokrasi . Ramadhan tahun lalu aku baru lulus SMA. Kutuliskan. Namaku di lembaran formulir menjadi mahasiswa  baru di kampus Islami Jakarta Timur. Hari ini adalah hari ke tiga di mana aku mengikuti ujian akhir semester dua ,baju putih hitam menghiasi tubuhku menandakan kalau hari ini ujian akhir semester berlangsung. Jarak antara kampus dengan rumahku tidak terlalu jauh hanya dengan tempuhan satu angkutan umum .Matahari yang menampakkan seyumnya tepat di atas kepalaku membuatku enggan pulang terburu-buru. Akhirnya Ku putuskan untuk berdiam diri di Mushola untuk melaksanakan Kewajibanku sebagai seorang muslim, Aku tak sendiri di sana aku di temani Fatimah ,Sahabatku ini selalu menemaniku dalam setiap aktivitas kampusku dari mengikuti seminar-seminar hingga  menjadi anggota himpunan mahasiswa jususanku.
“Des,hari ini ada debat Capres di salah studio tv”,gumam fatimah sambil memperlihatkan ponselnya.
“Hah…???? Dimana?” Sahutku sambil merapikan kain putih ku pakai saat melaksanakan kewajibanku sebagai muslimah.
“Di tv swasta, Ayo ikut,aku mau ikut bareng Reni”
Fatimah mengajakku untuk ikut hadir debat capres
“Aku bingung…”jawabku merenungi diri karena belum izin dengan orang tua.
“Udah ikut,,udah aku daftarin ya lewat SMS ke CP nya..”ajak fatimah dengan nada memaksaku untuk menemaninya
“Hah kamu daftarin ,,?? Aku ga jadi ikut ya aku mau buka puasa di rumah saja lah”.Sahutku menolak
“Tapi aku sudah bilang dengan ka aisyah untuk hadir bersama kamu Reni aku.” kata fatimah
“hemmm ,,gimana ya ?emang pulang jam berapa ?” tanya ku karena aku cemas pulang malam.
“aku ga tauu?kita tunggu saja ya ngumpul jam 4 di depan gedung B , dapat buka puasa juga lohhhh lumayan kan ta jilnya” ujar Fatimah
 Fatimah  menjawab tanyaku itu dengan semangat karena ta jil  yang didapat secara grais dari tv swasta itu. Fatimah memang anak Kost yang selalu mencari ta jil dari masjid ke masjid saat Bulan Ramadhan .Ia menghemat uang jajan yang di berikan setahun sekali dari orang tua nya.Ramadhan tahun ini adalah tahun pertama tidak dapat berjumpa dengan orang tuanya.Ia berharap dapat pulang kampung  setelah Uas berakhir dan kembali kota kelahirannya bukit tinggi Kota Padang untuk berlebaran di sana.
Aku yang tak mau hadir debat capres karena kecemasan dengan angkutan umum jarang melintas saat malam .Baju hitam putih pun ku kenakan ,sudah mulai basah dengan air menetes dari ketiakku .Ku pinta minyak wangi kepada Fatimah karena aku malu kalau berangkat bau badanku terdengar semua orang.Jarum jam yang berlari semakin kencang menunjukkan sudah pukul empat sore ini artinya kita kumpul di depan gedung B untuk mengikuti acara di tv swasta itu.Terparkir Bus besar berwarna biru di depan gedung B menjemput kami untuk hadir dalam debat capres. Ku sematkan mukena untuk memenuhi perintah-Nya sebelum beranjak pergi meninggalkan kampus tercinta. Kami mendekati gedung B setelah memenuhi perintah-Nya .Ku tengok masih sepi  hanya ada orang berlalu-lalang pulang rumah masing-masing. Perlahan –lahan para peserta datang menghampiri ,kami berangkat pukul lima sore. Memungut jalan demi jalan dan memandangi kota Jakarta yang penuh dengan gambar –gambar calon pemimpin Indonesia .Aku dan teman –teman lainnya tidak membawa air putih atau ta jil untuk berbuka puasa karena kami hanya mengharapkan pemberian ta jil dari tv swasta itu. Kami berbuka puasa di atas bus biru itu dengan sebungkus permen ,dan setetes air yang di bawa seorang temanku. Suasana ini belum pernah ku alami selama ini namun kenikmatan berbuka puasa bersama menghilangkan rasa lapar dan hausku walau hanya sebungkus permen dan seteguk air. Kami pun tiba di tv swasta itu dan mengantri untuk mengambil ta jil yang kami harapkan. Setelah itu kami sholat magrib di sana lalu mengikuti acara debat capres itu.

  selesai



Sabtu, 05 Juli 2014

Puisi secret admirer

Secret admirer

:Desliana

Pertemuan yang tak ku impikan
Hari itu hanya satu kali
Walau satu kali aku merindu mu
jauh aku memandangmu
Ku sibukkan waktuku untukmu
Ku relakan hati ini untuk terluka
Karena diam yang membatu
Dari ke jauhan ku pandangi mu ada pesona merah
tak mampu ku miliki
dan ku ungkapkan
Hanya penantian ,tak terputuskan
Sesal di dada telah menyelimuti luka hati
mengapa sekarang?
Mengapa tak nanti
Aku hanya menjadi penonton cinta mu
Letih memang letih, cinta sendiri tak berarti
Aku menyesal ,
Maafkan hasratku yang terlahir dari bodohnya hati ini

puisi Negriku

Negriku

;Desliana

Aku cinta Indonesia
Aku suka bahasa Indonesia
Terlahir dan Hinggap di sana bersama para kerabat tercinta
Bersuku-suku dan berbangsa
Dari sabang sampai merauke
Dirimu sungguh kaya Tetapi mengapa kau selalu di aniaya
Oleh para perampok -perampok negri
Cerita yang selalu ku dengar di setiap detik
Korupsi dan korupsi
Seperti sudah menjadi budaya
Nasibmu kini menderita
Rakyatmu kini sengsara
Apakah hanya mimpi belaka memiliki pemimimpin
bijaksana,adil dan amanah ?
Oh Indonesia negaraku
Apakah belum terbit,jua?
Seorang pemimpin yang kita cari
Apakah rasa kepemimpinan sudah hilang?
dan hanya terpaku dalam hati
Negriku tercinta.sudah haus akan pemimpin benar benar
memimpin
Rakyatmu butuh pemimpin
bukan pengacau negeri
Mungkinkah Mimpi itu lahir 9 juli esok?
Maukah kau mewujudkan mimpi negri mu?
Mari berikan cintamu dengan memilih
Satu suara mengubah negeri


ORumah,4 juli.2014